ANALISIS KOMPARATIF AKTIVITAS, KONSEP LELUHUR, DAN SEJARAH DALAM O-BON DAN CIT GWEE PWA 序論 Penghormatan terhadap arwah leluhur merupakan suatu kegiatan menghormati nenek moyang (kakek, nenek, orang tua, dan sanak keluarga yang telah meninggal) yang dilakukan oleh anggota keluarga yang masih hidup. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memberikan kebahagiaan dan memenuhi kebutuhan mereka secara layak setelah meninggal. Hal ini menunjukkan bakti dan syukur terhadap anggota keluarga yang telah meninggal. Penghormatan terhadap leluhur sebagai kepercayaan masyarakat, khususnya di kawasan Asia Timur seperti di Jepang dan China, telah menjadi suatu hal yang dianggap penting dalam kehidupan masyarakat dan diwujudkan melalui banyak media perayaan-ritual. Salah satu dari ritual yang hingga kini masih dilakukan adalah perayaan Ullambana Sutra yang di Jepang disebut sebagai O-bon ( 御盆 ), dan di China disebut sebagai Cit. O-bon merupakan perayaan yang dilakukan pada pertengahan bulan Agustus. Karena dikatakan bahwa pada periode ini, arwah leluhur akan kembali ke dunia untuk datang ke rumah anak cucunya. Pada awal perayaan, akan dibakar api penyambutan, dan di dalam rumah akan dipasang altar yang dihias dengan persembahan untuk menyambut arwah leluhur. Pada akhir perayaan, akan dibakar api pengantar dan pelarungan lampion di sungai untuk mengantarkan arwah kembali ke alam baka.
Sama dengan o-bon, perayaan cit gwee pwa pun dilakukan pada pertengahan bulan Agustus, dengan tujuan untuk memuaskan arwah leluhur, dan agar arwah kelaparan yang dilepas dari neraka tidak mencelakakan manusia yang masih hidup. Pada awal perayaan, setiap rumah akan menggantung lampion di depan pintu rumah sebagai penanda arah dan memasang altar yang dihias dengan sesajian untuk menyambut arwah leluhur. Pada saat inipun, dipercaya bahwa arwah leluhur akan kembali dan datang ke rumah anak cucunya. Pada akhir perayaan, akan dilakukan pelarungan lampion di sungai untuk mengantarkan arwah kembali ke alam baka. Spencer, Ellen, dan Kaplan menyatakan bahwa suatu produk budaya yang sama yang dimiliki negara-negara yang berada di daerah yang sama dapat memiliki persamaan dan perbedaan. Maka di dalam penelitian ini, penulis akan membandingkan kedua perayaan tersebut dengan meninjaunya dari segi aktivitas, latar belakang sejarah, asal usul, dan objek penghormatan. Metode yang digunakan adalah metode desktriptif komparatif. Hal ini sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan dan mengkomparasikan perayaan o-bon dan cit gwee pwa, memahami penyebab persamaannya, serta untuk mengetahui perbedaan dan persamaan konsep leluhur yang terkandung di dalamnya. 本論 Dari data-data yang telah didapatkan, maka dapat diketahui bahwa di dalam perayaan o-bon dan cit gwee pwa ternyata memang terdapat perbedaan dan persamaan, terutama dalam aktivitas ritualnya. Persamaan dapat dilihat dalam
penyalaan api di depan rumah pada permulaan o-bon (mukae-bon) dan penggantungan lampion di depan rumah pada permulaan cit gwee pwa. Penyalaan api ini dilakukan sebagai penunjuk arah bagi arwah leluhur agar tidak tersesat dalam perjalanannya pulang ke rumah anak cucunya. Tidak hanya penyalaan api, pelarungan lampion ke sungai pada saat hari terakhir cit gwee pwa dan o-bon pun dilakukan untuk mengantarkan arwah kembali ke alamnya. Di dalam kedua perayaan ini, pemberian persembahan ditujukan sebagai ungkapan rasa syukur sekaligus untuk memenuhi kebutuhan arwah leluhur, hal ini berdasarkan pemikiran bahwa selepas seseorang meninggal, mereka membutuhkan asupan energi untuk bertahan sebagaimana orang yang masih hidup. Kematian tidaklah dianggap sebagai akhir kehidupan, tetapi sebagai suatu kesinambungan dan kelanjutan dalam suatu generasi. Dipercaya bahwa jika arwah leluhur tidak dipuaskan kebutuhannya, maka mereka akan menurunkan bencana kepada anak cucunya, begitu pula sebaliknya. Tidak hanya persembahan berupa makanan, baik pada masa o-bon dan cit gwee pwa, diadakan pertunjukkan dan tari-tarian di lapangan terbuka untuk menyenangkan arwah leluhur. Pada masa o-bon dan cit gwee pwa, setiap keluarga akan memasang altar leluhur di dalam rumah untuk menaruh persembahan. Agak berbeda dengan o-bon, pada waktu cit gwee pwa, ada dua buah altar yang dipasang, yaitu altar leluhur dan altar untuk hantu kelaparan. Altar leluhur dipasang di dalam rumah, dan altar untuk hantu kelaparan dipasang di depan rumah atau di pinggir jalan. Hal ini dilakukan agar hantu kelaparan tidak merebut persembahan yang ditujukan
bagi arwah leluhur. Perbedaan juga dapat dilihat melalui persembahan berupa bunga yang diletakkan di altar leluhur. Dalam o-bon, persembahan bunga selain ditujukan untuk menghias altar leluhur, juga sebagai sarana leluhur untuk kembali ke rumah selama o-bon. Hal ini sesuai dengan pemikiran bahwa bunga merupakan tempat tinggal leluhur pada masa o-bon, dalam konsep Shintoisme, tumbuhan dianggap sebagai tempat berdiamnya leluhur, dan pegunungan dianggap sebagai dunia tersembunyi bagi arwah setelah mereka meninggal. Sedangkan dalam cit gwee pwa, selain untuk menghias altar, bunga digunakan untuk mengingatkan sanak keluarga atas kehidupan manusia yang sementara. Objek penghormatan dari kedua perayaan tersebut adalah arwah leluhur. Di dalam o-bon, arwah yang disembah adalah: leluhur generasi pertama, arwah leluhur generasi selanjutnya dari leluhur generasi pertama, arwah relasi (kakak/ adik dari pihak generasi pertama atau relasi dekat dari ibu), dan arwah yang dianggap perlu disembah. Sedangkan di dalam cit gwee pwa, arwah yang disembah adalah: arwah leluhur yang memiliki hubungan darah, para arwah yang tidak memiliki sanak keluarga dan tidak terurus (termasuk di dalamnya adalah pelaku tindak kriminal, peminta-minta, dan lain sebagainya), dan arwah yang tidak memiliki keturunan, serta para arwah yang menderita karena kematian yang tidak wajar atau yang tidak sesuai dengan tempat dan waktu yang telah ditentukan. Pada hari terakhir o-bon, persembahan yang diletakkan di altar leluhur akan dibungkus dan dialirkan ke sungai
bersama dengan shouryoubune, sedangkan pada cit gwee pwa, persembahan akan dibagikan kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Tidak hanya itu, keduanya pun memiliki latar belakang sejarah dan konsep pemikiran yang hampir sama. Keduanya berakar dari pemikiran yang sama bahwa arwah leluhur harus dihormati karena mereka mampu mempengaruhi kehidupan manusia, yang kemudian berkembang menjadi perayaan dan mendapatkan pengaruh dari ajaran Buddha. Konsep leluhur di Jepang dan di China pun memiliki kesamaan, yaitu berakar dari mitos penciptaan masing-masing negara, yang kemudian dibatasi dengan ikatan darah dalam keluarga. Konsep mengenai kehidupan setelah kematian dan pembagian ruh memiliki kesamaan, namun yang membedakan adalah pemikiran mengenai kelahiran kembali. 結論 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa persamaan aktivitas dalam o-bon dan cit gwee pwa terletak pada penyalaan dan pelarungan api (lampion), persembahan, dan tari-tarian. Objek penghormatan dalam kedua perayaan tersebut sama, yaitu arwah leluhur. Perbedaan terletak pada penempatan altar leluhur, penghanyutan persembahan, dan persembahan berupa bunga. Konsep leluhur di dalam keduanya berakar dari tokoh dalam kisah mitologis mengenai pembentukan masing-masing negara, Jepang dengan kisah mengenai Izanami dan Izanagi, dan China dengan kisah mengenai Pan Ku. Batasan mengenai leluhur di Jepang dan China memiliki kesamaan, yaitu pendahulu yang masih
memiliki garis darah yang sama, dan keturunan setelahnya. Begitu pula dalam konsep mengenai jiwa, keduanya mempercayai bahwa jiwa seseorang yang telah meninggal akan terbagi menjadi beberapa bagian, dan masing-masing akan menuju ke tempattempat yang berbeda. O-bon dan cit gwee pwa memiliki dasar pemikiran yang sama. Keduanya beranggapan bahwa arwah seseorang yang telah meninggal memiliki kekuatan untuk mempengaruhi kehidupan orang-orang yang masih hidup. Karena itulah arwah leluhur disembah dan dipuaskan dengan sesajian agar para leluhur memberkati dan melindungi anak cucunya. Penghormatan kepada arwah leluhur ini dilakukan untuk mengungkapan rasa syukur dan untuk memohon berkat. Kedua penghormatan leluhur ini kemudian berkembang dan mendapatkan pengaruh dari ajaran Buddha, yaitu Ullambana Sutra. Adanya persamaan dan perbedaan dalam suatu budaya yang sama membuktikan bahwa suatu produk budaya yang muncul dan menyebar di satu wilayah (dalam hal ini, Asia Timur) dapat mengalami perkembangan dan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan adat istiadat dan pola pikir masyarakat tempat kebudayaan tersebut menyebar.
御盆おぼんと Cit 半における活動かつどう 先祖概念せんそがいねん と歴史れきしの比較研究ひかくけんきゅう序論じょろん先祖供養せんそくようと言いうのは亡なくなった先祖せんそつまり祖父そふ 祖母そぼ 両親りょうしんの霊れいを供養くようする為ために生いきている家族員かぞくいんで行おこなわれている活動かつどうである その目的もくてきは亡なくなった先祖せんその霊れいの喜よろこびや需品じゅひんを満足まんぞくさせることである これは亡なくなった家族員かぞくいんの 孝こう や 感謝かんしゃ を表あらわしていると言いう意味いみである 先祖供養せんそくようと言いう民間信仰みんかんしんこうは 東ひがしアジアの国々くにぐに 特とくに日本にほんと中国ちゅうごくの社会しゃかいの中なかでは 必要ひつような事ことで 色々いろいろな祭まつりと行事ぎょうじにされていて 先祖祭せんそまつりと言いわれている その一ひとつの先祖祭せんそまつりは Ullambana 盂蘭盆 Sutra 経 日本にほん語ごでは御盆おぼん 中国ちゅうごく語ごでは Cit 半と言いう一ひとつの仏教ぶっきょうの行事ぎょうじとして今いままでも行おこなわれている 御お盆ぼんと言いうのは 八はちがつの中旬ちゅうじゅんに行おこなわれて その時とき 先祖せんその霊れいが戻もどって 子孫しそんの家いえに来きていると言いわれている 盆入ぼんいりで 霊れいが道みちに迷まよわないように家いえの門口かどぐちで迎むかえ火びを焚たいたり 室内しつないに精霊棚しょうりょうだなを綺麗きれいにして野菜やさいや果物くだものな
どの供物くもつを飾かざる 盆送ぼんおくりの時 門口かどぐちで送おくり火びを焚たいたり 灯籠とうろうを川かわや海うみに流ながして 霊れいを送おくり返かえす 御盆おぼんと似にているように Cit 半も中国ちゅうごくの暦こよみの八中旬はちがつちゅうじゅんに先祖せんその霊れいを満足まんぞくさせる為ために行おこなわれて 地獄じごくから放はなされて施餓鬼せがきを生いきている人間達にんげんたちに害悪がいあくしない為ために行おこなわれる Cit Cee 一 It 日 -Cit Cap 十 Go 五日では 各家族かくかぞくは先祖せんその霊れいが道みちに迷まよわないように家いえの門口かどぐちの前まえに提灯ちょうちんを飾かざって 精霊棚しょうりょうだなを綺麗きれいにして 供物くもつを飾かざる この時ときも 先祖せんその霊れいが戻もどって 子孫しそんの家いえに一いっヶかげつ一緒いっしょに暮くらしに来きていると信しんじている Cit Sa 三 Cap 十日では 灯籠とうろうや提灯ちょうちんを川かわや海うみに流ながして 霊れいを送おくり返かえす Spencer スペンサー Ellen エーレン と Kaplan カプランによると 同地方どうちほうにある国々くにぐには自分じぶんの伝統的でんとうてきな文化ぶんかを持もって 互たがいに影響えいきょうしあって 違ちがう事ことや似にている事が勿論もちろんあると言いっているので この研究けんきゅうでは 二ふたつの先祖祭せんそまつりつまり御盆おぼんと Cit 半の活動かつどう 歴史れきし 伝説でんせつ 供養くようされる物ものを描写びょうしゃしたり 比較ひかくしたりする それでこの研究けんきゅうの目的もくてきは御盆おぼんと Cit 半の違ちがう事と似にている事ことを描写びょうしゃし
たり 比較ひかくしたりしている また 両国りょうこくの先祖せんその概念がいねんは何なにかの事ことも調しらべる 目的もくてきが叶かなえる為ために 比較描写ひかくびょうしゃと言いう方法ほうほうを使つかった 本論ほんろんデでータたから 御盆おぼんと Cit 半とは特に活動の事には本当ほんとうに違ちがう事こともあるし似にている事こともあると言あう事ことが分わかった 似にている事ことは : 盆入ぼんいりの時 門口かどぐちに迎むかえ火びを焚たく事ことと Cit Cee 一 It 日 - Cit Cap 十 Go 五日の時とき 門口かどぐちに提灯ちょうちんを飾かざっていた この迎むかえ火びや提灯ちょうちんは戻もどって来くる霊れいが道みちに迷まよわない為ためである 迎むかえ火びだけではなく 盆送ぼんおくりと Cit Sa 三 Cap 十日の灯籠流とうろうながしも先祖せんその霊れいを送おくり返かえすと言いう意味いみのある事ことも同おなじである この二ふたつの祭まつりでは 供物くもつは先祖せんその霊れいの為ために供そなえている それは霊れいの需品じゅひんを満足まんぞくさせて 感謝かんしゃすることを表あらわす この供物くもつは人間にんげんが亡なくなった後あとで生いきている時ときのように生いきる為ために色々いろいろな需品じゅひんや力ちからを必要ひつようとするの考かんがえがある 人間にんげんの死亡しぼうは生活せいかつの末期まっきではなく それは一代いちだいの連続れんぞくである 先祖せんその霊れい
は需品じゅひんが満足まんぞくしないと 子孫しそんに害悪がいあくを与えて 反はん対たいに良い事ことをすると 先祖せんそは子孫しそんに平安へいあんや幸しあわせを上あげると信しんじられている 供物くもつだけではなく 御盆おぼんと Cit 半の時とき 公園こうえんや広場ひろばで霊れいの為ために 舞台ぶたいで踊おどり見せる 御盆おぼんと Cit 半の時ときも 各家族かくかぞくは室内しつないに精霊棚しょうりょうだなを綺麗きれいにして 供物くもつを飾かざる 御盆おぼんとちょっと違ちがっていたのは Cit 半の時ときは 霊れいの棚だなは二ふたつあって それは精霊棚しょうりょうだなと餓鬼棚がきだなである 精霊棚しょうりょうだなは室内しつないに立たてて 餓鬼棚がきたなは庭にわとか 通とおりに立たてる 餓鬼棚がきたなは餓鬼がきが先祖せんその霊れいの供物くもつを取とらないようにする 他たの違ちがう事ことは精霊棚しょうりょうだなの飾かざり物ものの花はなである 御盆おぼんでは 盆花ぼんばなは精霊棚しょうりょうだなの飾かざり物ものではなく 先祖せんぞの霊れいは花はなに乗のった子孫しそんの家いえに来くると言いわれている 御盆おぼんの時とき 子孫しそんが精霊棚しょうりょうだなに飾かざっている花はなは先祖せんその霊れいの宿やどる所ところと言いう考かんがえ方がたもあるし 神道しんとうによると 植物しょくぶつが霊れいの宿やどる所ところを象徴しょうちょうして 山やまは霊れいの世界せかい 隔離かくり世よを象徴しょうちょうする Cit 半では 花はなも飾かざり物ものだけではなく 花はなは 人間にんげんの生活せいかつは短みじかい と言いう事ことを表あらわす
二ふたつの祭まつりの供養くようされるのは先祖せんその霊れいである 御盆おぼんでは 供養くようされる霊れいは : 一代目いちだいめとその次つぎの先祖せんそ 親類しんるい つまり一代目いちだいめの姉妹しまいや兄弟きょうだい または母親ははおやの親類しんるいと それに供養くようされなければならない他の霊れいである Cit 半では 供養くようされる霊れいは : 全すべての血統けっとうのある先祖せんそ 家族かぞくや親類しんるいでなくて 誰だれにでも供養くようされない霊れい 例たとえば罪人ざいにん 乞食こじきなど 子供こどももない亡なくなった人ひと 亡なくなった時とき苦くるしんでいる霊れいである 盆送ぼんおくりで 精霊棚しょうりょうだなに飾かざっていた供物くもつは精霊舟しょうりょうふねで海うみや川かわに流ながす Cit 半では 供物くもつは乞食達こじきたちや貧乏びんぼうな人達ひとたちに上あげる その事ことだけではなく 御盆おぼんと Cit 半の考かんがえ方がたの概念と歴史れきしに似にている点てんがある それはこの二ふたつの祭まつりの中なかでは 先祖せんその霊れいが供養くようされなければ成ならない考かんがえ方がたがあって 霊れいは力ちからを持もっているから生いきている人間にんげんの生活せいかつに影響出来えいきょうできると信しんじられている この考かんがえ方がたは行事ぎょうじと祭まつりになって 仏教ぶっきょうに影響えいきょうされた 日本にほんも中国ちゅうごくも似にている先祖せんその概念がいねんを持もっている この概念は昔むかしの伝説でんせつから来きて 家族かぞくの血統けっとうに入いれてしまう 亡なくなった後あとの
せいかつ生活 がいねん みたま の概念と御霊 ぶんるいの分類 に も似 さいせいていることがあるが 再生の考 かんが がた ちが え方は違うであ る けつろん結論 けんきゅう本研究 けっか の結果 つぎとして次 ののことが述 べられる 御盆とCit 半 の に似 かつどうている活動 と違う事は : ひ 1. 火 ちょうちんと提灯 くもつ 供物 おどぶたい そして踊りと舞台である おぼん 2. 御盆とCit 半 くようの供養 せんそされるのは先祖 れいの霊 である せんそむかしでんせつゆらいにほんこじき 3. 先祖の概念は昔の伝説から由来して 日本では古事記のいさなみとい ものがたりちゅうごくものがたりさなぎの物語 中国はぱんくの物語である にほん 4. 日本 ちゅうごくと中国 せんそ では 先祖 いと言 おなうのは同 けっとう も じ血統を持 なっている亡 まえくなった前 せだいの世代である にほん 5. 日本 みたまの御霊 がいねんの概念 みたま では御霊 あらみたまは荒魂 にぎみたま さちみたま くしみたま 和魂 幸魂 奇魂に分かれてい わ ちゅうごくる 中国 みたま では御霊 hún は魂 p ò と魄 わに分 おなかれている同 がいねん じような概念がある そ みたまれぞれの御霊 べつは別 ところ い の所へ行く
6. 御盆おぼんと Cit 半は同おなじ考かんがえ方かたから由来ゆらいした それは霊れいは力ちからを持もって 生いきている人間にんげんの生活せいかつを影響えいきょうできると言いわれている ですから 子孫しそんに幸福こうふくを上あげて 守まもるように 霊れいは供養くようされたり 供物くもつも供そなえたりする る先祖供養せんそくようは幸福こうふくを願ねがう為ための行事ぎょうじだけではなく 子孫しそんの 感謝かんしゃ を表す この二ふたつの先祖供養せんそくようはだんだん変かわって 仏教ぶっきょうの盂蘭盆経うらぼんきょうに影響えいきょうされた 東ひがしアジアあじあの国々くにぐに この場合は日本にほんと中国ちゅうごくは同おなじ一ひとつの伝統的でんとうてきな文化ぶんかが同じでも 違ちがう事ことや似にている事ことがあると言うのは それぞれの国の文化ぶんかが社会しゃかいに入はいって 社会しゃかいの考かんがえ方がたから変かわる事ことが出来できると言いう意味いみである
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Pembatasan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Metode Pendekatan... 7 1.5 Organisasi Penulisan... 10 BAB 2 SEJARAH DAN RITUAL O-BON... 12 2.1 Pengertian O-bon... 12 2.2 Sejarah O-bon dan Kisah Ullambana Sutra... 13 2.2.1 Sejarah O-bon... 13 2.2.2 Kisah Ullambana Sutra... 16 2.3 Ritual dalam O-bon... 21 2.2.1 Ritual Persiapan O-bon (Bon-iri)... 21 2.2.2 Ritual Pelaksanaan O-bon... 24 2.2.3 Ritual Penutupan O-bon... 28 BAB 3 SEJARAH DAN RITUAL CIT GWEE PWA... 31 3.1 Pengertian Cit... 31 3.2 Sejarah Cit... 34 3.3 Ritual dalam Cit... 36
3.3.1 Pembukaan Pintu Neraka... 36 3.3.2 Ritual Pada Saat Cit Ce It Cit Cap Go... 37 3.3.3 Ritual Penutupan Pintu Neraka... 41 BAB 4 PENGHORMATAN TERHADAP LELUHUR... 42 4.1 Penghormatan Terhadap Leluhur di Jepang... 44 4.2 Penghormatan Terhadap Leluhur di China... 56 BAB 5 PERBANDINGAN AKTIVITAS, KONSEP LELUHUR, DAN SEJARAH DALAM O-BON DAN CIT GWEE PWA... 63 5.1 Perbandingan Aktivitas dalam O-bon dan Cit... 63 5.1.1 Penyalaan Api dan Penghanyutan Lampion... 63 5.1.2 Penempatan Altar Leluhur... 65 5.1.3 Persembahan Makanan, Minuman, dan Uang Kertas... 66 5.1.4 Persembahan Bunga... 69 5.1.5 Tari-tarian dan Hiburan di Tempat Terbuka... 71 5.1.6 Objek Penghormatan... 72 5.2 Perbandingan Konsep Leluhur dalam O-bon dan Cit... 76 5.3 Perbandingan Sejarah dalam O-bon dan Cit... 84 BAB 6 KESIMPULAN... 88 SINOPSIS DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIOGRAFI PENULIS