ABSTRAK Manusia dalam seluruh aspek kehidupannya tidak pernah lepas dari bahasa. Manusia membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi menyalurkan aspirasi, menyampaikan ide, gagasan dan keinginannya kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa ini ditelaah dalam kajian linguistik. Kajian linguistik bahasa Jepang terbagi ke dalam beberapa kategori seperti : onseigaku atau fonologi, keitairon atau morfologi, tougoron atau sintaksis dan imiron atau semantik. Kemudian linguistik Jepang juga mengenal istilah shakai gengogaku atau sosiolinguistik. Salah satu cabang linguistik yang telah disebut di atas adalah morfologi. dalam morfologi, yang menjadi pusat kajiannya adalah bentuk kata. Kata dalam bahasa Jepang terbagi atas 10 macam, yaitu : verba, adjektiva-i, adjektiva-na, nomina, adverbia, pronomina, kata sambung, kata seru, partikel dan verba bantu. Dalam penelitian ini penulis memilih untuk meneliti tentang pembentukan nomina dan verba yang berasal dari adjektiva-i bahasa Jepang. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui proses pembentukan kata kerja dan kata benda yang berasal dari kata sifat, Mengetahui apakah semua keiyoushi dapat mengalami perubahan bentuk kelas kata atau tidak dan Mengetahui Perbedaan antara masing-masing nomina jadian dan verba jadian hasil pembentukan tersebut. Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode induktif dan deskriptif analisis. metode induktif diterapkan manakala peneliti akan melakukan suatu penyimpulan setelah melakukan pengumpulan data dan analisis data. Sedangkan
metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta- fakta yang kemudian dianalisis. Berdasarkan penelitian kepustakaan yang telah dilakukan penulis terhadap pembentukan nomina dan verba yang berasal dari adjektiva bahasa Jepang, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Pembentukan nomina jadian dalam bahasa Jepang disebut 名詞化 meishika. Akhiran yang digunakan untuk membentuk nomina jadian dari adjektiva adalah akhiran / sa/ dan / mi/. Sedangkan pembentukan verba jadian dalam bahasa Jepang diistilahkan dengan kata 動詞化 doushika. Dan akhiran yang digunakan untuk membentuk verba jadian dari adjektiva adalah akhiran / garu/, /-mu/, /-maru/ dan / meru/. Dalam proses pembentukannya, baik nomina maupun verba yang berasal dari adjektiva, dilakukan dengan menghilangkan akhiran /-i/ dan kemudian menambahkan akhiran pembentuk nomina dan verba tersebut setelah gokan dari adjektivanya. Dengan rumus umum sebagai berikut : 形容詞語幹 + /- さ / 形容詞語幹 + /- み / 形容詞語幹 + /- がる / 派生動詞 形容詞語幹 + /- む / 派生動詞 形容詞語幹 + /- まる / 派生動詞 形容詞語幹 + /- める / 派生動詞
Selain penambahan pada akhiran / sa/ dan / garu/ yang dapat ditambahkan pada hampir semua adjektiva bahasa Jepang, semua akhiran ini memiliki batasan terhadap adjektiva atau keiyoushi tertentu, artinya tidak dapat ditambahkan pada sembarang adjektiva. Akhiran / sa/ dan / mi/, meskipun sama-sama menghasikan nomina jadian tetap memiliki perbedaan dalam penggunaannya. Akhiran / sa/ digunakan sebagai ungkapan yang menunjukkan jumlah dan derajat/volume, sedangkan akhiran / mi/ digunakan untuk mengkongkritkan atau metafora terhadap suatu keadaan. Akhiran / garu/ dan / mu/ yang membentuk verba jadian dari kanjou keiyoushi juga memiliki perbedaan dalam pengunaannya. Verba jadian yang dibentuk dengan akhiran / garu/ cenderung digunakan untuk keadaan yang terlihat dan terjadi pada tubuh dan pengungkapan perasaan pada lawan bicara, sedangkan verba jadian yang dibentuk dengan akhiran / mu/ digunakan untuk keadaan yang tidak terlihat dan sesuatu yang terjadi secara mental atau dari dalam. Demikian juga akhiran / maru/ dan / meru/ yang sama-sama bisa ditambahakan hanya pada zokusei keiyoushi dengan jumlah dan kata-kata yang sama pun memiliki perbedaan. Penambahan akhiran / maru/ menghasilkan verba intransitif (jidoushi) sedangkan penambahan akhiran / meru/ menghasilkan verba transitif (tadoushi).
要指 人間は人生の要素の中で言語と離れることができない 人間は話し 言葉それとも書き言葉でコミュニケーションのための道具として 他人に 意見 意志を伝えるために言語が要る 言語は言語学の中に学ばれる 日本語の言語学は四つの部分に分け られている それは 音声学 形態論 統語論 意味論である そして 日本語の言語学に社会言語学もある その一つの言語学の部分は形態論である 形態論では語形の分析が中心となる 日本語の中で品詞分類は十つの部分に分けられている それは 名詞 動詞 形容詞 形容動詞 副詞 連体詞 感動詞 接続詞 助詞 助動詞である この研究の中で筆者は形容詞からの名詞と動詞を語形成する分析を選んだ そして この研究の目的は形容詞からの名詞と動詞を語形成するのを知るため すべての形容詞が名詞または動詞になれるかと知るため そのあと 別々の派生名詞と派生動詞はどう違うと知るためである きのうほうきじゅつてきぶんせきほうこの論文の中で筆者は帰納法と記述的分析法を使っている 帰納法 は資料を集め 分析したあとで結論しようときに使われている 記述的分 析法は事実を説明したあとで 分析しに使われている
ぶんけん筆者が形容詞からの名詞と動詞を語形成する研究文献により 取れ る結論はこれである 日本語の言語学の中で派生名詞を語形成するのは 名詞化 と呼ば れる 形容詞からの名詞を語形成するために 名詞化接尾辞 - さ と - み を使われている 日本語の言語学の中で派生動詞を語形成するの は 動詞化 と呼ばれる 形容詞からの動詞を語形成するために 動詞化 接尾辞 - がる - む - まる - める を使われている 語形成の中で形容詞からの名詞と動詞も同じフォームを持っている それ は - い の接尾辞を消し そのあと形容詞語幹に名詞化接尾辞または動 詞化接尾辞を付加することである 一般的にフォームはこのような派生 きそくしょり規則によって処理することができる 形容詞語幹 + /- さ / 形容詞語幹 + /- み / 形容詞語幹 + /- がる / 派生動詞 形容詞語幹 + /- む / 派生動詞 形容詞語幹 + /- まる / 派生動詞 形容詞語幹 + /- める / 派生動詞
ほとんどすべての形容詞に付加することができる - さ と - が る の接尾辞の以外に他の接尾辞はいろいろな制限を持っている すなわ ち ほかの接尾辞はすべての形容詞に勝手に付加することができない 両方の - さ と - み の接尾辞は名詞を派生するけれども使い ちゅうしょう分けを持っている 名詞化接尾辞 -さ は状態 程度の抽象的な意味 を表すものであるが名詞化接尾辞 - み は状態 性質や その状態にな っているところを表すものである すなわち - さ が基本的に すりょう数量 ひゆ表現 と 程度表現 に属する名詞であるが -み は基本的に 比喩表 現 に属する名詞である 感情形容詞からの動詞を派生する - がる と む の接尾辞は 使い分けがある - がる を付加したから派生動詞は体に目に見える様 子の表現 感情を言葉や表情に表し 相手に伝えようとする場面によく使 われるが - む を付加したから派生動詞は心の中だけの 目に見えない じしょうせいしんてき事象または精神的な出来事によく使われる 同じ数と同じ一部の属性形容 詞にしか付加されない - まる と - める の接尾辞も使い分けがある - まる を付加した派生動詞は自動詞として使われるが - める を付 加した派生動詞は他動詞として使われる