ABSTRAK ANALISIS MORALITAS KESETIAAN TOKOH UTAMA NOVEL UESUGI KENSHIN KARYA EIJI YOSHIKAWA Sastra adalah ekspresi diri dengan media bahasa yang khas. Sastra merupakan tulisan bernilai seni mengenai suatu objek, khususnya kehidupan manusia dalam suatu negeri pada suatu masa. Suatu karya sastra selain mengandung unsur hiburan, juga mengandung unsur pendidikan dan pengajaran. Sebuah karya sastra fiksi ditulis oleh pengarang antara lain untuk menawarkan model kehidupan yang diidealkan. Karya sastra tersebut adalah puisi, drama, dan prosa. Salah satu jenis prosa adalah novel. Novel Uesugi Kenshin karya Eiji Yoshikawa, menceritakan mengenai perjalanan kehidupan Kenshin dalam menjalani ketaatan dan kepatuhan kepada atasan. Sebagai seorang daimyo Kenshin memiliki jiwa kepemimpinan dan pintar dalam mengambil suatu keputusan, patuh dan setia kepada atasan meskipun harus meninggalkan kastelnya demi untuk memenuhimkewajiban terhadap atasan. Novel Uesugi Kenshin ini sarat akan pesan-pesan moral. Pesan-pesan moral yang ditunjukkan dalam novel ini adalah moral kesetiaan, yang menunjukkan sikap-sikap kepribadian moral yang kuat. Sikap kepribadian moral yang kuat ini terdapat dalam prinsip etika bushido, seperti halnya kejujuran sebagai suatu kekuatan resolusi, keberanian yang merupakan kemampuan untuk mengatasi setiap keadaan dengan keberanian dan keyakinan, kemurahan hati/kebajikan merupakan semangat dalam membangun pribadi kaum samurai dan
mencegah mereka dalam berbuat sewenang-wenang, kesopanan yang berkenaan dengan prilaku yang pantas kepada orang lain, kesungguhan agar para samurai tidak semena-mena dalam menggunakan kekuasaan ataupun kekuatannya untuk hal-hal yang aneh, kehormatan/harga diri yang mencerminkan bertambahnya pengalaman hidup dan reputasi, serta kesetiaan dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh tuannya. Novel tentunya mengandung penerapan moral dalam sikap dan tingkah laku para tokoh sesuai dengan pandangannya tentang moral. Dari segi moral, sastra bisa dipelajari dan ditelaah dengan menggunakan teori moral. Moral menyangkut hal-hal yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang baik sebagai kewajiban dan norma. Teori moral dalam sastra bertolak dari dasar pemikiran bahwa sastra dianggap sebagai suatu medium yang paling efektif membina orang dan kepribadian suatu kelompok masyarakat. Moral pada sebuah karya sastra biasanya dilihat dari segi etika dan kenyakinan, sehingga teori ini cenderung menjerumus kepada segi-segi nilai kepercayaan/keagamaan. Salah satu moral yang mengandung nilai-nilai keagamaan adalah moral Bushido. Moral ini bersumber dari suatu kepercayaan dengan sentuhan Shinto, Zen Budhisim, dan ajaran Konfisius. Moral Bushido, sebagai moral yang disanjung tinggi oleh masyarakat Jepang ada 7 unsur yaitu, kejujuran, keberanian, kebajikan, kesopanan, keadilan, kehormatan, dan kesetiaan. Moral kesetian bertingkat yang di anut dan di terapkan dalam kehidupan masyarakat jepang sudah menjadi suatu hal yang wajib, dan memang harus di terapkan karena sebagai seorang bawahan harus selalu patuh dan setia terhadap
perintah atasan meskipun nyawa harus menjadi taruhannya. Etika bushido masyarakat jepang di dalam novel ini sangat terlihat jelas, itu prajurit rendahan hingga sampai yang paling tinggi pangkatnya tetap patuh dan tunduk terhadap perintah atasan, karena secara tidak langsung mereka sudah berhutang, merekapun harus membayar hutang itu dengan kesetiaan kepada atasan. On berarti rasa hutang budi. Dengan prinsip on, seseorang akan merasa berutang setiap kali orang lain berbuat baik padanya. Dalam pemakaiannya on mengandung arti suatu beban, suatu hutang, sesuatu yang harus dipikul seseorang dengan sebaik mungkin mencakup hutang seseorang dari yang paling besar sampai yang paling terkecil sekalipun yang harus dibayar. Gimu berarti kewajiban. Jika seseorang menerima on, maka orang tersebut akan berkewajiban untuk membayarnya yang disebut gimu. Gimu adalah pembayaran-pembayaran tanpa batas atau tanpa syarat atas hutang yang telah diterima dari si pemberi on. On yang diterima dengan pembayaran kembali secara gimu sama sekali tidak bisa dihindari oleh setiap orang Jepang. Namun karena tidak ada ketentuan mengenai bentuk, cara dan waktu pembayarannya, maka seseorang merasa keberatan menerima on dengan resiko gimu ini. Artinya ada rasa terpaksa dan keengganan dalam melakukan pembayaran terhadap on yang diterima, karena gimu adalah suatu kewajiban moral yang mengikat. Giri adalah kebaikan. Dengan prinsip giri, seseorang akan membantu temannya atau keluarganya semampunya. Sedangkan giri adalah kebaikan yang diberikan kepada orang lain, tetapi terkadang giri menimbulkan beban yang sangat besar kepada penerimanya, merupakan kewajiban yang dibayar
dengan tepat sama dengan kebaikkan yang diterima, yang memiliki batas waktu pembayarannya. Giri akan muncul jika seseorang menerima on atau budi baik seseorang yang kita terima. Ninjo adalah rasa kasih sayang. Dan prinsip ninjo, mengajarkan rasa empati terhadap sesama dan lingkungannya. Dengan prinsip ini, seseorang akan merasa semua manusia adalah satu dan sama, di bawah perbedaan yang telah diatur oleh karma dan berkewajiban untuk menjaga kelestarian lingkunagan. Kemudian Ninjo merupakan suatu perbuatan yang tidak menuntut balas, atau benar-benar tulus dari dalam hati dan tidak melibatkan menjadi on. Ninjo merupakan perasaan kemanusiaan dan semua orang jepang mempercayai bahwa perasaan cinta, kasih sayang, belas kasihan dan simpati merupakan perasaan yang paling penting dalam menjaga hubungan dengan sesama manusia, yang merupakan perasaan dari hati terdalam dan tidak dibuat-buat karena adanya perasaan kemanusiaan itu sendiri sehingga menyebabkan munculnya suatu kebaikan. Orang jepang selalu mengukur sesuatu atau berusaha mempertimbangkan segala sesuatu berdasarkan perasaan manusiawi.
ようし ; 要旨 よしかわえいじさくひん ; 吉川英治 ; 作品 うえすぎけんしん ; 上杉謙信 というしょうせつ ; 小説のしゅじんこう ; 主人公のちゅうりょうどうとくてき ; 忠良道徳的 のぶんせき ; 分析 ぶんがく ; 文 ; 学はとくべつ ; 特別なげんご ; 言語で じぶん ; 自分のひょうげん ; 表現をする ぶんがく ; 文学 はあるたいしょう ; 対象についてびじゅつ ; 美術のひょう ; 評あたい ; 価がある が ; 書きであり とく ; 特にあるじだい ; 時代にあるくに ; 国での にんげんせいかつ ; 人間生活にひま ; 閑する 作品はなくさめのようそ ; 要素 があるほかに きょういく ; 教育ときょうぎ ; 教義の ようそ ; 要素もある さくしゃ ; 作者が書くフィクシオンの作 品のもくてき ; 目的はてきとう ; 適当なせいかつ ; 生活の もけい ; 模型をしめす ; 示てあげる その作品はしい ; 詩 ド
ラマ さんぶん ; 散文である その散文のしゅるい ; 種類 の一つは小説である よしかわえいじ ; 吉川英治の作品の うえすぎけんしん ; 上杉謙信という小説は上杉謙信の せいかつ ; 生活でめうえ ; 目上にすなお ; 素直で ふくじゅう ; 服従のれい ; 礼について語る だいみょう ; 大名として上杉謙信は しどうせいしん ; 指導精神をも ; 持っていて けってい ; 決定することが上手で目上からぎむ ; 義務をや るためにきゅでん ; 宮殿をとど ; 留めてもすなお ; 素直で ちゅうじつ ; 忠実にやらなければならない
この上杉謙信の小説はどうとく ; 道徳の でんごん ; 伝言がたくさんある この小説の中に示す でんごん ; 伝言はちゅうじつ ; 忠実であり じょうぶ ; 丈夫な じんかく ; 人格のたいど ; 態度をしめす ; 示めす この じょうぶ ; 丈夫なじんかく ; 人格のたいど ; 態度は ぶしどう ; 武士道のどうとく ; 道徳にあり すなわち かくしん ; 確信のちから ; 力としてのしょうじき ; 正直 ゆうき ; 勇気 はかくしん ; 確信で きゃくじょうきょう ; 客上京をでき かんだい ; 寛大 とく ; 徳 はさむらい ; 侍のじんかく ; 人格をつくる ゆうき ; 勇気でかって ; 勝手でやることを防ぎ れいぎ ; 礼儀 はほかの人にてきとう ; 適当な
こうどう ; 行動のこと ほんき ; 本気 はもち ; 持が かって ; 勝手で変なことためにけんりょく ; 権力とちから ; 力を 使わないため めいよ ; 名誉 じけい ; 自敬 は けいけん ; 経験とひょうばん ; 評判をふ ; 増やして ちゅうじつ ; 忠実に目上からのぎむ ; 義務をやることであ る どうとくてき ; 道徳的のがいねん ; 概念について主人 公のかつどう ; 活動とたいど ; 態度にやはり小説には どうとくしゅぎ ; 道徳主儀がある どうとくがく ; 道徳学 のりろん ; 理論でぶんがく ; 文学をぶんせき ; 分析できる ぎむ ; 義務とかんしゅう ; 慣習のようにどうとく ; 道徳は よ ; 良いかつどう ; 活動をやるのに人間をそだ ; 育てるこ
とに関する ぶんがく ; 文学のどうとくがく ; 道徳学の りろん ; 理論はにんげん ; 人間としゃかい ; 社会の じんかく ; 人格をそだ ; 育てるためにぶんがく ; 文学をも っていいようぐ ; 用具だとおも ; 思われるりろん ; 理論か らはじ ; 始まる どうとく ; 道徳は作品には ふつうりんりがく ; 普通倫理学とかくしん ; 確信から み ; 見られる だから このりろん ; 理論は しゅうきょう ; 宗教のひょうか ; 評価にかん ; 関する けいこう ; 傾向がある しゅうきょう ; 宗教の へいか ; 平価にかん ; 関するどうとく ; 道徳のひと ; 一つの はぶしどう ; 武士道のどうとく ; 道徳である この どうとく ; 道徳 は しんとう ; 神道
ぜんぶっきょう ; 禅仏教 こんふしょにすむ ; コンフショニスムからあらわ ; 現れる ぶしどう ; 武士道のどうとく ; 道徳として にほんじん ; 日本人がおせじ ; 世辞をいうどうとく ; 道徳 はなな ; 七つの要素がある それはしょうじき ; 正直 ゆうき ; 勇気 とく ; 徳 れいぎ ; 礼儀 こうせい ; 公正 めいよ ; 名誉 ちゅうじつ ; 忠実である にほんじん ; 日本人のせいかつ ; 生活にしたが ; 従うやる かいきゅ ; 階級のちゅうじつ ; 忠実はきょうせいてき ; 強制的 にならないといけなくて いのち ; 命がか ; 賭けになって
も目上のちつじょ ; 秩序をすなお ; 素直で ちゅうじつ ; 忠実にしなければならない この小説の中に にほんじん ; 日本人の ぶしどう ; 武士道のどうとく ; 道徳ははっきり見られる した ; 下のぶし ; 武士からうえ ; 上のぶし ; 武士までも めうえ ; 目上のちつじょ ; 秩序をすなお ; 素直で ちゅうじつ ; 忠実にする かんせつ ; 間接に しゃっきん ; 借金があるから武士は目上に ちゅうじつ ; 忠実でもはらわないといけない おん ; 恩 はいいことにしゃくざい ; 借財の かんじょう ; 感情という意味 である おん ; 恩の
げんそく ; 原則である人にほか ; 他の人がいいことをやると き借財のことを感じる つか ; 使うことで恩は ふたん ; 負担 しゃくざい ; 借財という意味があって も っと小さい借財からもっと大きい借財までもできれば はら ; 払わなければならないという意味を持っている ぎむ ; 義務はぎ ; 儀をつと ; 勤めることという意味で ある だれ ; 誰かにおん ; 恩をもらったら その人は おん ; 恩をはら ; 払わなければならない それは義務とい う それで義務は恩をあげる人からもらった借財の むきげん ; 無期限とむじょうけん ; 無条件のおばら ; 払い である もらったおん ; 恩とはら ; 払いかえ ; 返す ぎむ ; 義務はきゃくにほんじん ; 客日本人によってぜんぜ
ん避けられない しかし かたち ; 形とやりかた ; 方と はら ; 払うじかん ; 時間のかくじつせい ; 確実性がないか らこのきけん ; 危険なぎむ ; 義務でだれ ; 誰かがおん ; 恩を もらうことをいぎ ; 異議する ぎむ ; 義務はしば ; 縛られ るどうとくてき ; 道徳的のせきにん ; 責任であるから も らったおん ; 恩をはら ; 払うことが きょうせいてき ; 強制的でしょうきょくてき ; 消極的な かんじょう ; 感情がある ぎり ; 義理はものごと ; 物事のただ ; 正しい みちすじたいじんかんけい ; 道筋対人関係 や しゃかいかんけい ; 社会関係でまも ; 守るべき
どうりしゃこうじょう ; 道理社交場やむをとく ; 得しなけ ればならないことという意味である にんじょう ; 人情はにんげん ; 人間のしぜん ; 自然な こころ ; 心のうご ; 動きであり 人間のありのままの じょうかん ; 情感という意味である みんなの にほんじん ; 日本人はあい ; 愛 あいじょう ; 愛情 おも ; 思いやり どうじょう ; 同情がにんげん ; 人間との かんけい ; 関係をいじ ; 維持するためにもっとも必要な かんじょう ; 感情だと信じている にほんじん ; 日本人は つね ; 常ににんげん ; 人間のかんじょう ; 感情にもと ; 基づ いてなに ; 何かをそくてい ; 測定して けんとう ; 検討す る ぶ ; 振りせずに心の中からのかんじょう ; 感情である